Putri Dan Kehidupannya
Oleh: Kartika Putri Perwitasari
Putri adalah anak tunggal yang terlahir dari
keluarga yang tidak mampu. Ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya
seorang buruh cuci keliling. Karena penghasilan orang tuanya tidak tentu, Putri
pun tidak dapat bersekolah.
Suatu hari saat keluarga Putri berkumpul di
ruang tamu, Putri bercengkrama bersama orang tuanya. Putri pun mengutarakan
keinginannya untuk bersekolah. Tetapi apa boleh buat, orang tua Putri belum
bisa mengabulkan permintaan Putri, karena orang tuanya tidak mempunyai biaya
untuk Putri bersekolah.
Putri : "Ayah, ibu, Putri pengen banget sekolah kayak temen-temen Putri!"
(dengan nada pelan)
Ayah Putri :
"Nak, kami tau apa yang kamu inginkan, tapi saat ini kami belum bisa mengabulkan
permintaanmu itu."
Putri pun menuju ke kamarnya dan menangis
karna ia tidak keinginannya tersebut tidak dapat terpenuhi. Di saat itu,
datanglah Via, teman Putri.
Via
: "Assalumailaikum... Putri... Putri." (sambil mengetuk pintu)
Ibu Putri : "Waalaikumsalam (sambil
membuka pintu), eh Nak Via, ada apa ya?"
Via
: "Putri ada gak, tante?"
Ibu Putri : "Oh ada lagi di kamar, masuk
aja!"
Via : "O ya tante, makasih, kalau gitu
aku ke kamar Putri dulu ya tante, permisi tante." (sambil membungkukkan
badan)
Ibu Putri : "O ya, silahkan masuk aja."
Via : "Dooorrr... Hayo lagi
ngapain?"
Putri : "Nggak papa kok." (sambil
mengusap air mata)
Via : "Kamu nangis ya?"
Putri : "Enggak kok."
Via : "Ah yang bener? Udah deh gak usah bohong
ma aku!"
Putri pun hanya terdiam.
Via : "Kamu kenapa sih kok nangis?"
Putri : "Aku sedih, aku gak bisa sekolah
kayak kamu!"
Via : (menghembuskan nafas) "Loh kenapa
harus sedih? Kan kamu bisa belajar bareng ma aku. Aku janji deh kalau habis
pulang sekolah aku ke rumahmu, ntar kita belajar bareng."
Putri : "Serius?"
Via : "Duarius."
Putri : "Makasih banget ya, Vi."
Via : "Iya, sama-sama."
Mulai saat itu, mereka belajar bersama. Putri
merasa senang bisa mendapat ilmu meski tidak sekolah.
###########
Setelah beberapa hari, Via melihat kesungguhan
Putri dalam belajar. Akhirnya Via pun memutuskan untuk memibta izin kepada
orang tuanya agar membantu Putri membiayai sekolah dan orang tua Via pun sangat
setuju dengan ide Via. Akhirnya keluarga Via bersedia membiayai Putri sekolah.
Saat Putri berkumpul bersama orang tuanya di
teras meja, tiba-tiba keluarga Via datang.
Ayah Via
: "Assalumalaikum."
Ibu Putri
: " Waalaikumsalam. Eh bapak, ada apa ya? Silahkan masuk dulu,Pak!"
Ayah Via
: "Iya,bu. Trimakasih." (sembari menuju ke dalam)
Ayah Putri : "Mari pak, bu, Nak Via,
duduk dulu."
(keluarga Via pun duduk di kursi sederhana)
Ayah Via
: "Begini pak,bu, dan Nak Putri.. Kedatangan kami kemari ingin
memberikan sedikit keringanan untuk Putri, kami berniat untuk membiayai sekolah
Putri.
Ayah Putri : "Yang benar,pak?"
Ayah Via
: "Iya, pak. Ii yang mengusulkan Via. Saya yakin kalau Putri
sekolah pati dia akan mendapatkan prestasi yang baik."
Putri
: "Hore.. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa bersekolah. Makasih ya
Vi, berkat kamu dan keluargamu aku bisa mewujudkan mimpiku."
Ayah Putri : "Iya Nak Via, kami sangat
berterimakasih."
Via
:"Iya, sama-sama"
Mulai saat itu, Putri dan Via bisa bersekolah
bersama-sama.
Dengan kesungguhan Putri dalam belajar, Putri
pun mendapat segudang prestasi. Karena prestasinya tersebut, ia dapat merubah
nasib kehidupannya dan keluarga.
*TAMAT*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar