Total Tayangan Halaman

Senin, 03 Februari 2014

Drama - Kehidupan


Text Box: DRAMAPutri Dan Kehidupannya
Oleh: Kartika Putri Perwitasari


 Putri adalah anak tunggal yang terlahir dari keluarga yang tidak mampu. Ayahnya hanya seorang tukang becak dan ibunya seorang buruh cuci keliling. Karena penghasilan orang tuanya tidak tentu, Putri pun tidak dapat bersekolah.
 Suatu hari saat keluarga Putri berkumpul di ruang tamu, Putri bercengkrama bersama orang tuanya. Putri pun mengutarakan keinginannya untuk bersekolah. Tetapi apa boleh buat, orang tua Putri belum bisa mengabulkan permintaan Putri, karena orang tuanya tidak mempunyai biaya untuk Putri bersekolah.
Putri     : "Ayah, ibu, Putri pengen  banget sekolah kayak temen-temen Putri!" (dengan nada pelan)
Ayah Putri : "Nak, kami tau apa yang kamu inginkan, tapi saat ini kami belum bisa mengabulkan permintaanmu itu."
 Putri pun menuju ke kamarnya dan menangis karna ia tidak keinginannya tersebut tidak dapat terpenuhi. Di saat itu, datanglah Via, teman Putri.
 Via     : "Assalumailaikum... Putri... Putri." (sambil mengetuk pintu)
 Ibu Putri : "Waalaikumsalam (sambil membuka pintu), eh Nak Via, ada apa ya?"
 Via     : "Putri ada gak, tante?"
Ibu Putri  : "Oh ada lagi di kamar, masuk aja!"
Via      : "O ya tante, makasih, kalau gitu aku ke kamar Putri dulu ya tante, permisi tante." (sambil membungkukkan badan)
Ibu Putri  : "O ya, silahkan masuk aja."
Via      : "Dooorrr... Hayo lagi ngapain?"
Putri     : "Nggak papa kok." (sambil mengusap air mata)
Via      : "Kamu nangis ya?"
Putri     : "Enggak kok."
Via      : "Ah yang bener? Udah deh gak usah bohong ma aku!"
 Putri pun hanya terdiam.
Via      : "Kamu kenapa sih kok nangis?"
Putri     : "Aku sedih, aku gak bisa sekolah kayak kamu!"
Via      : (menghembuskan nafas) "Loh kenapa harus sedih? Kan kamu bisa belajar bareng ma aku. Aku janji deh kalau habis pulang sekolah aku ke rumahmu, ntar kita belajar bareng."
Putri     : "Serius?"
Via      : "Duarius."
Putri     : "Makasih banget ya, Vi."
Via      : "Iya, sama-sama."
 Mulai saat itu, mereka belajar bersama. Putri merasa senang bisa mendapat ilmu meski tidak sekolah.
 ###########

 Setelah beberapa hari, Via melihat kesungguhan Putri dalam belajar. Akhirnya Via pun memutuskan untuk memibta izin kepada orang tuanya agar membantu Putri membiayai sekolah dan orang tua Via pun sangat setuju dengan ide Via. Akhirnya keluarga Via bersedia membiayai Putri sekolah.
 Saat Putri berkumpul bersama orang tuanya di teras meja, tiba-tiba keluarga Via datang.
 Ayah Via  : "Assalumalaikum."
 Ibu Putri  : " Waalaikumsalam. Eh bapak, ada apa ya? Silahkan masuk dulu,Pak!"
 Ayah Via  : "Iya,bu. Trimakasih." (sembari menuju ke dalam)
 Ayah Putri : "Mari pak, bu, Nak Via, duduk dulu."
 (keluarga Via pun duduk di kursi sederhana)
 Ayah Via  : "Begini pak,bu, dan Nak Putri.. Kedatangan kami kemari ingin memberikan sedikit keringanan untuk Putri, kami berniat untuk membiayai sekolah Putri.
 Ayah Putri : "Yang benar,pak?"
 Ayah Via  : "Iya, pak. Ii yang mengusulkan Via. Saya yakin kalau Putri sekolah pati dia akan mendapatkan prestasi yang baik."
 Putri     : "Hore.. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa bersekolah. Makasih ya Vi, berkat kamu dan keluargamu aku bisa mewujudkan mimpiku."
 Ayah Putri : "Iya Nak Via, kami sangat berterimakasih."
 Via      :"Iya, sama-sama"
 Mulai saat itu, Putri dan Via bisa bersekolah bersama-sama.
 Dengan kesungguhan Putri dalam belajar, Putri pun mendapat segudang prestasi. Karena prestasinya tersebut, ia dapat merubah nasib kehidupannya dan keluarga.

*TAMAT*













                                                                                                                           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar